Menjadikan Interaksi Edukatif sebagai Acuan dalam Pendidikan Agama Islam

Dalam pengertian umum, interaksi dikenal sebagai aktifitas yang memerlukan aksi dan reaksi. Adapun dalam Pendidikan, interaksi yang dimaksud adalah interaksi edukatif. Secara istilah, interaksi edukatif adalah interaksi yang secara sadar dalam melakukannya dengan tujuan untuk merubah perilaku manusia. Hal ini merupakan jalan maupun proses seseorang dalam pendidikan serta perilaku sesuai adab dan etika yang berlaku serta mampu diiterima dikalangan peserta didik. Dari segi ketercapaiannya, peran guru dan peserta didik saling berkesinambungan, yang mana guru memberikan ilmu yang meliputi pengetahuan, praktik, serta makna yang terkandung. Hal itu direspon oleh peserta didik dengan menerima dan mempelajarinya sampai dengan tindak lanjut yang berjangka panjang yaitu sebagai karakter peserta didik. Sebagaimana pusat perhatian pendidikan sekarang yang merujuk pada pendidikan karakter peserta didik yang mengharuskan mereka untuk mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Yang perlu digarisbawahi disini adalah interaksi edukatif yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam, yang mana guru melakukan pendekatan dengan cara kapan guru bisa menjadi teman bagi peserta didik, kapan guru menjadi penasehat bagi peserta didik, ataupun kapan guru bisa menjadi pelindung bagi peserta didik dengan maksud untuk membangun karakter peserta didik menjadi pribadi yang baik sesuai dengan tuntunan syariat agama Islam.

Misalnya dalam pembelajaran, guru menggunakan metode konvensional seperti ceramah. Dalam hal ini, peserta didik dituntut untuk menyimak secara seksama dan keseluruhan guna mendapatkan ilmu yang pastinya mengandung makna bagi kehidupan peserta didik. Namun sebelum kegiatan inti dimulai, biasanya guru memberikan apersepsi terlebih dahulu salah satunya dengan memberikan ice breaking, permainan, dan sebagainya. Jadi, meskipun pembelajaran seperti biasanya, namun diwarnai dengan pendekatan yang berbeda-beda.

Adapun dalam model pembelajaran yang berbasis pemecahan masalah atau disebut dengan Problem Based Learning. Peserta didik belajar secara kelompok kemudian hasilnya dapat dipresentasikan dibarengi dengan pendekatan yang mana guru dengan sadar membuat peserta didik harus menyampaikan penjelasan dengan gaya mereka masing-masing. Tujuannya adalah peserta didik dapat dengan nyaman dalam memahami serta menghargai pendapat orang lain.

Sedangkan yang beririsan langsung dengan pembelajaran agama Islam misalnya adalah pembelajaran berbasis praktik atau project, berupa pengalaman bahkan dapat menghasilkan karya. Salah satunya materi tentang mengurus Jenazah. Ketercapaian dalam materi ini, tidak hanya sebatas menjelaskan dari segi teori nya, akan tetapi pengalaman aksi pun sangat diperlukan, bagaimana cara memandikan jenzah, mengkafaninya, cara shalat jenazah, sampai menguburkannya. Semua itu harus dilatih demi ketercapaian yang sesuai.

Dari fenomena tersebut, dapat kita perhatikan bahwasannya interaksi edukatif merupakan gerbang awal dalam membangun pendidikan khususnya dalam Pendidikan Agama Islam. Karena hakikatnya interaksi baik dalam pendidikan maupun dikalangan umum sekalipun, berguna bagi keberlangsungan pendidikan. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam interaksi edukatif, berikut beberapa indikator interaksi edukatif diantaranya adalah:

  • Adanya keterlibatan emosional, hubungan peserta didik dengan guru pastinya memunculkan kesan yang memunculkan emosi baik dari peserta didik maupun guru. Begitu pun ketika pembelajaran berlangsung, kemudian terdapat timbal balik yang memunculkan mental baik dari peserta didik maupun guru.
  • Adanya kontribusi peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran, dengan belajar secara aktif baik dalam kelompok maupun perseorangan. Belajar aktif yang dimaksud adalah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, memberikan tanggapan dan memberikan ide, mengerjakan soal didepan kelas, serta membuat kesimpulan dari materi baik secara mandiri atau kelompok.

    Dalam hal ini kecenderungan respon baik dari peserta didik kepada guru ataupun sebaliknya merupakan ukuran seberapa berarti interaksi edukatif yang telah dibangun. Dalam hal ini, seberapa penting atau Hujjah kualitas pendekatan yang berorientasi pada Pendidikan agama islam supaya dalam pembelajaran ataupun diluar pembelajaran mendapatkan keberkahan disetiap prosesnya.

Artikel Lainnya